HARI YANG MENGESANKAN
Rabu, 22 Mei 2013 lalu
tepat hari ulang tahun Bona yang ke-13.
Tentu teman sekelasnya tak tinggal diam mempunyai rencana jahil untuk
merayakan hari ulang tahunnya. Saat Bona tiba di kelas pada pagi hari, semua
temannya memberikan ucapan selamat ulang tahun kepadanya, tapi Bona tidak tahu
jika ada sesuatu dibalik ini semua.
Teman-teman : “Happy Birthday Bona.”
Bona : “Ooh, terima kasih kawan.” (Dengan
wajah berseri-seri karena semua temannya
mengingat hari ulang tahunnya)
Irene :
“Happy Birthday Bon, semoga panjang umur, makin cantik, pinter, dan sehat
selalu”
Bona :
“Amin..Makasih Irene.”
Riri :
“Oi, happy birthday Bon, semoga makin sukses, cerewetnya jangan lupa
dikurangi.”
Bona :”Hmm,iya-iya.
Sip my bro.”
Beberapa
menit kemudian bel masuk berbunyi, semua siswa masuk ke kelas masing-masing dan
pelajaran pun dimulai. Menikmati dan memahami apa yang diterangkan guru, tapi
ditengah pelajaran Irene pun memulai aksinya sebagai rencana menjahili Bona di
hari ulang tahunnya ini, Irene mencoba untuk mengambil buku Bahasa Jawa milik Bona
tanpa sepengatahuannya, aksi ini semakin mudah dilakukan karena Bona sebangku
dengan Irene. Lalu Irene membawa buku tersebut untuk diberikan kepada Bona dan…
Irene : “Eh Ga, tolong ini bukunya Bona
kamu sembunyikan ya. Jangan sampai dia
curiga tentang rencana semua ini.”
Arga :
“Hmm pasti dia mau dikerjain kan?” (Arga sudah bisa menebak apa yang akan
dilakukan teman-temannya selanjutnya)
Irene :
“Pasti dong, kemarin aku sama teman yang lain sengaja pulang terlambat buat
nyusun rencana ini.”
Arga :
“Beres!”
Irene :
“Sip, tos dulu dong” (Tertawa dengan suara yang ditahan)
Saat
bel istirahat pertama berbunyi, Irene, Bona,, Ariffa, dan Yuke pergi ke kantin
bersama. Dan Bona masih belum curiga tentang rencana ini.
Bona : “Ayo,buruan. Laper banget nih!”
Yuke :
“Ish, bawel banget. Sabar dikit dong.”
Irene :
“Ooh Bona gak sabar buat traktir kita Yuk, kan sekarang ulang tahunnya.”
Yuke :
“Aha, Bon traktiran lho..”
Ariffa :
“Tak tunggu traktirannya..”
Bona :
“Ish, cepet! Gak punya duit. Buruan,laper banget..”
Yuke :
“Iya iya, dasar centil bawel”
Bona :
“Eehh..”
Saat
di kantin, mereka makan bersama serta tawa dan canda menyelimuti waktu makan
mereka. Selesai makan..
Yuke :
“Alhamdulillah, kenyang banget..”
Bona :
“Iya, kenyang buanget malah. Ini porsi lebih banyak dari biasanya dan ternyata
habis. WOW”
Irene :
“Dasar kebo centil”
Bona :
“Eeh..”
Ariffa :
“Bon, traktiran dong,hehe”
Bona :
“Iya-iya. InsyaAllah besok ya..”
Yuke :
“Serius Bon, kita tadi cuma bercanda lho..”
Bon :
“Iyaa,serius..Aku juga pengen nraktir kalian, sekalian amal. Hehehe”
Irene :
“Ahahaha..Keboku baik banget”
Bona :
“IRENE!!!”
Irene :
“Hehe..bercanda Bon! Serem amat.”
Ariffa :
“ Makasih ya Bon, tadi kita cuma bercanda aja sebenarnya.”
Bona :
“Iya Rif, sama-sama. Aku sendiri juga punya rencana gitu soalnya. Ayo balik ke
kelas, mau masuk lho..”
Yuke :
“Ayo..”
Saat
mereka kembali ke kelas, Bona mulai terlihat sedikit curiga karena melihat teman-teman
yang berada di kelas tersenyum sendiri sambil memandanginya.
Bona :
“Irene, kenapa mereka memandangiku seperti itu?”
Irene :
“Ha?
Bona :
“Kenapa?”
Irene :
“Lupakan saja, lebih baik dengerin musik aja”
Bona :
“Hmm, iya lah”
Saat
pelajaran Bahasa Jawa berlangsung, semua siswa sibuk mempersiapkan buku masing-masing.
Bona terlihat gusar karena tidak menemukan bukunya, padahal dia sudah
menyiapkannya sejak di rumah.
Bona : “Rene, buku ku kok gak ada?”
Irene :
“Lho kok bisa Bon? Mungkin kamu lupa masukin ke tas”
Bona :
“Hmm, semalam sudah aku masukin ke tas. Serius”
Irene :
“Coba cari lagi Bon..(Memasang muka serius, padahal di dalam hati menahan tawa
yang hampir meledak)
Bona :
“Irene, nggak ada? Gimana ni? (Menahan rasa gelisah)
Tak
lama kemudian, Bu Titi meminta kami untuk mengacungkan buku tersebut. Bona semakin
gusar karena tak bisa menemukan buku tersebut.
Bu Titi : “Coba anak-anak, acungkan semua
buku kalian. Ibu akan memeriksa siapa yang
tidak membawa buku hari ini.”
Semua
siswa mengacungkan buku mereka masing-masing, kecuali Bona yang terlihat sangat
cemas mencari bukunya.
Bu Titi : “Bona, dimana bukumu?”
Bona :
“Maaf Bu sebelumnya, semalam saya sudah menyiapkan buku tersebut. Tapi, saat
saya akan mengambilnya, buku itu sudah tidak ada di
dalam tas saya lagi bu.”
(Mimik mukanya terlihat sangat gugup dan berbicara
sedikit terbata-bata).
Bu Titi : “Tidak mungkin, mana bisa buku
dapat berjalan sendiri. Ayo maju ke depan”
Bona
segera maju ke depan kelas sesuai perintah Bu Titi. Situasi kelas saat itu
sangat hening dan semua mata tertuju pada Bona yang berjalan dengan cemas.
Bu Titi : “Kamu sudah merasa pintar? Berani
sekali tidak membawa buku!”
Bona :
“Tidak bu, tapi..”(Sebelum menyelesaikan pembicaraannya, Bu Titi sudah
memotong pembicaraanya terlebih dulu)
Bu Titi : “Tidak perlu banyak alasan! Lebih
baik terus terang saja kalau tidak bawa buku.
Jangan berbelit-belit. Cepat katakan! (Dengan muka
merah padam menahan
amarah)
Bona :
“Saya tidak berbohong Bu. Saya sudah menyiapkannya semalam”(Dengan suara
gemetar sembari menahan air mata)
Bu Titi : “Tapi buktinya, bukunya tidak ada
kan? Sebagai hukumannya, lebih baik kamu
sekarang membersihkan kelas ini sampai bersih. “
Bona :
“Iya Bu”(Dengan wajah menunduk sambil berlinangan air mata dan menahan malu
sambil berlalu pergi menuju kamar mandi untuk
mengambil air)
Bu Titi : “Dengar ya anak-anak, jangan
sampai hal ini terulang kembali. Hal seperti ini dapat
memakan banyak waktu hanya karena hal yang tidak penting
seperti ini.” (Sambil
melirik
Bona yang masih berada di ujung pintu)
Tak
lama kemudian, Bona kembali ke kelas dengan membawa sekaleng air. Di dalam
kelas Bona melihat teman-temannya hanya diam sambil menahan tawa, sedangkan Bu Titi
yang masih duduk di kursinya terlihat juga menahan tawa. Bona hanya diam
melihat tingkah laku teman-temannya dan memulai membersihkan kelas. Beberapa
menit kemudian, bel istirahat kedua berbunyi. Saat itu juga suasana kelas tiba
tiba hening dan….
Teman-teman : “Happy Birthday Bona!!!!”
Semuanya menunjukkan
wajah ceria tanpa sedikit pun rasa bersalah. Sedangkan Bona langsung tertunduk
dan menangis sesenggukan karena merasa terkejut sekaligus senang. Dan mereka
pun akhirnya saling berpelukan, tak lupa pula Bu Titi meminta maaf atas
aktingnya dan mengucapkan selamat ulang tahun kepada Bona.
Bu Titi : “Selamat ulang tahun ya nak,
semoga makin sukses, sehat selalu,panjang umur dan
maafkan perlakuan ibu tadi. Itu semua hanya
permintaan anak-anak untuk
mengerjaimu.”
Bona :
“Iya bu, tidak apa-apa. Terima kasih. Buat teman-teman, terima kasih ya atas
semua kejutan ini. Ini ulang tahun yang sangat
berkesan buatku.”