Selasa, 24 Februari 2015

SINOPSIS NOVEL SALAH PILIH



SINOPSIS NOVEL SALAH PILIH
KARYA : NUR SUTAN ISKANDAR (1928)

           Di sebuah Rumah Gadang yang terletak di daerah Sungai Batang, Sumatra Barat  tinggalah seorang Ibu bernama Mariati. Ibu Mariati ditemani oleh Masniah, serta seorang anak angkat yang lembut dan penuh kasih sayang bernama Asnah.
         Suatu saat anak kandung Ibu Mariati, Asri, yang sedang sekolah dinegeri Batavia akan pulang ke kampung. Kepulangan Asri membawa kebahagian bagi Ibunya dan Asnah. Asri tidak akan melanjutkan sekolah dinegeri seberang karena mengikuti nasehat Ibunya agar tinggal di kampung dan menyuruhnya agar segera menikah. Tapi, kepulangan Asri membawa kegelisahan bagi Asnah, yang diam-diam mencintai Asri. Perasaan rendah diri sebagai anak angkat sekaligus orang yang berutang budi kepada keluarga Asri mendorongnya untuk menyimpan isi hatinya rapat-rapat bahkan mendukung Asri memenuhi harapan ibunya untuk segera menikah. Lagi pula, pernikahan sesuku tidak diperbolehkan oleh adat mereka.
        Dalam proses mencari calon istri, Asri meminta pendapat Asnah. Sebagai seorang adik, Asnah berusaha memberikan pendapat yang membuat kakaknya bahagia. Namun, kegundahan malah melanda Asnah. Apalagi saat Asri memilih Saniah, puteri bangsawan, sebagai istrinya.Saniah sebagai gadis ningrat mempunyai sifat yang angkuh dan tidak suka bergaul dengan orang yang tidak sederajat dengan dirinya.
            Kini setelah mereka menikah, Saniah tinggal di rumah Asri bersama Asnah dan ibu Asri. Karena tidak didasari oleh rasa cinta, maka pernikahan antara Asri dan Saniah tidak mendapatkan kebahagiaan. Karena Saniah selalu ingin berkuasa dalam rumah tangga, maka mengakibatkan Asri tidak suka dengan perangai istrinya tersebut. Kehidupan rumah tangganya tidak berbahagia, mereka sering bertengkar. Melihat kehidupan anaknya yang tidak harmonis tersebut, Ibu Asri menjadi sedih. Karena kesedihannya tersebut Ibu Asri akhirnya meninggaldunia. Sebelum meninggal Ibu sempat berpesan kepada Asri dan Asnah. Dihadapan mereka Ibu Asri menyatakan penyesalannya, mengapa dahulu mereka tidak menikahkan Asri dan Asnah saja.
             Wafatnya Ibu Mariati membuat Saniah merasa bebas di Rumah Gadang. Apalagi ibunya mendukung langkah Saniah untuk mengusir Asnah. Akhirnya Asnah pergi dan tinggal jauh dari Rumah Gadang. Kepergian Asnah tidak membuat perilaku Saniah berubah. Dia semakin curiga dan marah pada Asri yang beberapa kali terlambat pulang dan terkadang tidak pulang. Saking marahnya, Saniah pergi tanpa pamit pada suaminya ke rumah ibunya. Tiba di rumah ibunya, Saniah dan ibunya pergi keluar kota untuk menemui saudaranya. Di perjalanan, mobil mereka mengalami kecelakaan yang menyebabkan Saniah dan ibunya meninggal dunia.
       Tak lama setelah Saniah meninggal, Asnah dan Asri pun menikah. Namun, pernikahan mereka mendapat ejekan dari orang-orang di kampung, karena Asnah dan Asri dianggap satu suku. Untuk menghindari cemoohan dan fitnah, mereka pindah ke Jakarta. Asri mendapat surat dari negerinya dan disuruh pulang untuk diangkat menjadi kepala negeri, dan semua tokoh masyarakat berjanji memperbaiki dan mengharumkan nama Asri dan Asnah sebagai pasangan sah suami istri, tentu saja hal itu disambut dengan suka cita, lebih-lebih dapat melanjutkan cita-citanya yang terbengkalai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar